Senin, 22 November 2010

Mobil Autopilot Google


Google mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan teknologi berkendara dengan autopilot, sebuah mobil dapat melaju di jalan raya tanpa ada campur tangan dari manusia dalam mengendalikan lajunya,  Mobil tersebut sudah diuji coba di jalan-jalan di sekitar California selama beberapa bulan terakhir.

Proyek ini dipimpin oleh Profesor Sebastian Thrun (43), seorang profesor informatik dari Universitas Stanford, memimpin sebuah proyek yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kemacetan dan kecelakaan.
Meski proyek ini bukan merupakan proyek yang biasa dikerjakan oleh Google, akan tetapi menurut sejumlah analis, mobil otomatis memiliki kelebihan yang sangat penting. Dan sejauh ini, baru satu kecelakaan yang terjadi pada mobil tersebut yakni ditabrak dari belakang oleh mobil yang dikendarai manusia pada saat mobil itu berhenti di lampu merah.
Dalam proyek tersebut, tim memodifikasi Toyota Prius dan Audi TT dengan menambahkan sistem GPS yang dipadukan dengan kamera via satelit untuk mengukur jarak mobil dengan benda disekitarnya termasuk digunakan untuk memperkirakan jarak pengereman.
Secara total, mobil ini telah menempuh jarak sejauh 140 ribu mil dengan lintasan di jalan sekitar California dari Silicon Valley ke Santa Monica. Akan tetapi, demi menjaga keamanan, jika terjadi kerusakan mendadak pada sistem, mobil yang diuji coba tetap ditumpangi manusia. Satu orang di kursi sopir untuk berjaga-jaga, satu orang di kursi penumpang untuk memonitor kerja software melalui komputer.
Salah satu tujuan Google dalam menggelar proyek ini adalah demi keamanan lalu-lintas. Google memiliki keyakinan bahwa teknologi ini dapat memangkas separuh dari jumlah orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas saat berkendara, karena kendaraan yang dikembangkan oleh Google ini juga memiliki kemampuan bereaksi yang cepat dalam waktu singkat. Selain itu, kemampuannya memantau hingga 360 derajat memungkinkan kendaraan itu berjalan lebih rapat di jalan raya dibandingkan dengan kendaraan yang dikemudikan manusia. Ini diyakini dapat mengurangi panjangnya antrian kendaraan. Komputer juga lebih berhati-hati saat menginjak gas, sehingga mereduksi konsumsi bensin.

Dalam proyek ini, mobil otomatis Google diperkirakan dapat menghemat waktu yang diperlukan dalam berkendara. Saat mereka di mobil, mereka tidak perlu menyetir. Pengendara bisa melakukan hal produktif seperti bekerja lewat koneksi internet nirkabel, menyaksikan siaran televisi atau menikmati hiburan lainnya.
Teknologi mobil otomatis ini masih cukup jauh dari sempurna. Diperkirakan, masih dibutuhkan sekitar 8 tahun kedepan, sampai mobil dapat dipasarkan. Belum lagi masalah dengan aturan dan undang-undang seputar lalu-lintas yang mengasumsikan bahwa manusialah yang menggerakkan kendaraan yang melintas di jalan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar